A Soal Pengetahuan pililah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun disebut . A. Pendapatan masyarakat B. Pendapatan per kapita C. Produk nasional D. Pendapatan neto E. Pendapatan perorangan 2. Net National Income diperoleh dari .
Break Even Point BEP adalah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu digunakan untuk menganalisa proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau balik IsiKomponen Perhitungan Dasar BEPFixed CostVariabel CostSelling Price Rumus Break Even PointDasar UnitContoh Perhitungan BEPRumus BEP Target LabaMembuktikan Laba Yang DiperolehPelajari Lebih LanjutKomponen Perhitungan Dasar BEPBreak Even Point memerlukan komponen perhitungan dasar berikut iniFixed CostKomponen ini merupakan biaya yang tetap konstan baik jika ada tindakan produksi maupun jika perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu gaji karyawan, biaya penyusutan mesin, CostKomponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksi yang direncanakan meningkat, pasti variabel cost akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, Price Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah 2 Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point, yaituDasar UnitBerapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas adalahDasar PenjualanBerapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas adalah* Hasil perhitungan 1 โ VC/P dikenal dengan istilah Margin Kontribusi Per Perhitungan BEPBerikut adalah contoh studi kasus yang menggunakan perhitungan BEPContohTotal Biaya Tetap FC senilai Rp 200 jutaTotal Biaya Variabel VC per unit senilai Rp 120 ribuHarga jual barang per unit senilai Rp 160 ribuPerhitungan BEP UnitPerhitungan BEP RupiahDari analisa inilah perusahaan dapat memprediksi keuntungan yang dapat diperoleh target laba berdasarkan berapa penjualan BEP Target LabaAdapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikutContohDengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 160 juta per Laba Yang DiperolehUntuk membuktikan bahwa dengan menjual unit bernilai Rp perusahaan akan mendapatkan laba Rp 160 juta, mari kita periksa berikut iniPenjualan = Rp = Rp = Rp x 9000 unit = Rp Biaya = FC + VC = Rp = Penjualan โ Total BiayaLaba = Rp โ Rp = Rp break even point BEP sangat membantu pelaku bisnis untuk memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan uang/pendapatan yang ini menjadi komponen terpenting yang wajib ada di dalam suatu software akuntansi dan manajemen pembahasan Break Event Point BEP. Semoga Lebih LanjutBunga TunggalBunga MajemukElastisitas Permintaan dan PenawaranRumus ROA Return On AssetRumus NPV Net Present ValueBiaya Tetap = biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak sedang berproduksi. โข Biaya Variable = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain โข Harga per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan. Skip to content Produk Zahir AccountingZahir ERPZahir HRZahir POSPOSXPOS RestoDagang & DistribusiRitelKontraktorJasaResto & Coffee ShopTravelManufakturNirlabaMinimarketAkuntansiBisnisKeuanganMarketingLainnya Tips & TrikMarketingEtos KerjaProfesi & KarirEkonomiEntrepreneurshipCoba Zahir, Gratis Pengertian Break Even Point BEP dalam Akuntansi Home ยป Pengertian Break Even Point BEP dalam Akuntansi Pengertian Break Even Point BEP dalam Akuntansi BEP atau singkatan dari Break Even Point merupakan parameter atau patokan yang umumnya digunakan untuk menentukan apakah bisnis Anda mengalami kerugian atau keuntungan. Dalam menghitung BEP, bisa dikatakan gampang-gampang susah karena banyak hal detail yang harus dipahami. Untuk memudahkan Anda dalam mempelajari BEP mulai dari apa itu pengertiannya hingga cara menghitungnya, berikut penjelasan lengkapnya. Pengertian BEPDaftar Isi1 Pengertian BEP2 Manfaat BEP3 Analisis Break Dasar Anggapan Analisis Break Even 1. Adanya klasifikasi 2. Biaya tetap selalu 3. Biaya variabel selalu 4. Harga jual 5. Hanya memproduksi satu barang4 Komponen Penghitungan Dasar Break Even 1. Fixed 2. Variable 3. Selling Price5 Rumus Break Even 1. Dasar 2. Dasar Penjualan6 Cara Menghitung 1. Metode 2. Metode Kontribusi 3. Metode Grafik7 Grafik Break Even Keterangan8 Contoh Soal Menghitung Penghitungan BEP Rupiah dan Target Membuktikan Laba Yang Diperoleh9 Related posts Break Even Point BEP adalah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break even dan analisis hubungan biaya, volume, dan laba merupakan teknik-teknik perencanaan laba dalam jangka pendek dengan mendasarkan analisisnya pada variabilitas penghasilan penjualan ataupun biaya terhadap volume kegiatan. Menurut Syarifuddin Alwi 1990 239, Break Even Point BEP merupakan suatu keadaan perusahaan di mana dengan keadaan tersebut perusahaan tidak mengalami kerugian namun juga perusahaan tidak mendapatkan laba sehingga terjadi keseimbangan atau impas. Hal ini bisa terjadi bila perusahaan dalam pengoperasiannya menggunakan biaya tetap dan volume penjualannya hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Dari pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Break Even Point BEP adalah suatu keadaan di mana perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan yang bisa juga disebut pendapatan dan biaya seimbang. Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Untuk dapat menentukan analisis Break Even Point BEP biaya yang terjadi harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dan bertambah dengan adanya perubahan volume kegiatan. Sedangkan, biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Manfaat BEP Dari pengertian di atas, jelas dengan memahami BEP, Anda sebagai pebisnis akan merasakan beberapa manfaat dalam membaca laporan akuntansi perusahaan Anda. Lantas, apa saja manfaat dari BEP? Dirangkum dari penjelasan menurut beberapa pakar, seperti Bustami dan Nurlela 2006, serta Carter dan Usry, berikut beberapa manfaat BEP untuk bisnis Anda, yaitu Mencegah terjadinya kerugian karena perusahaan bisa mengetahui berapa minimal jumlah produk yang harus dijual agar biaya modal bisa tertutupi. Perusahaan juga bisa mengetahui berapa minimal jumlah produk yang harus dijual agar mendapatkan keuntungan. BEP juga bisa jadi kacamata bagi perusahaan agar bisa melihat berapa nilai berkurangnya penjualan, sehingga kerugian bisa dicegah. Perusahaan bisa mengetahui apa saja dampak dari adanya perubahan harga jual produk, biaya produksi barang, dan volume penjualan produk. Perusahaan berpotensi mendapatkan keuntungan karena bisa menentukan apa saja produk yang harus dibuat dan bisa laku di pasaran. Menjadi buku panduan dalam menyelesaikan masalah terkait produksi dan investasi. Membantu mengambil keputusan final perusahaan terkait produk, apakah harus dipertahankan atau dihapuskan saja. Analisis Break Even Menurut Bambang Riyanto 1997 359, yang dinamakan analisis impas break-even adalah suatu alat yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel keuntungan, dan volume penjualan. Dasar Anggapan Analisis Break Even Point Menurut Munawir 2012 197, ada beberapa dasar anggapan yang digunakan dalam analisis BEP seperti 1. Adanya klasifikasi biaya Bahwa biaya harus dapat dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel dan prinsip variabilitas biaya dapat diterapkan dengan tepat. Terhadap biaya semi variabel harus dilakukan pemisahan menjadi unsur tetap dan unsur variabel secara teliti baik dengan menggunakan pendekatan analitis maupun historis. 2. Biaya tetap selalu konstan Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Pada umumnya perusahaan yang dapat berproduksi dalam jumlah besar tanpa melampaui kapasitas penuh akan dapat bekerja dengan efisien dan akan dapat menekan biaya yang terjadi termasuk biaya tetapnya. 3. Biaya variabel selalu dinamis Bahwa biaya variabel akan berubah secara proporsional sebanding dengan perubahan volume penjualan dan adanya sinkronisasi antara produksi dan penjualan. 4. Harga jual tetap Bahwa harga jual per satuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. 5. Hanya memproduksi satu barang Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual atau jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualan sales mix akan tetap konstan atau tidak mengalami perubahan. Komponen Penghitungan Dasar Break Even Point Break Even Point memerlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini. 1. Fixed Cost Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll. 2. Variable Cost Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll. 3. Selling Price Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi. Rumus Break Even Point Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua macam sebagai berikut. 1. Dasar Unit Berapa unit jumlah barang / jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas BEP = FC / P-VC 2. Dasar Penjualan Berapa Rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas FC / 1 - VC/P* Penghitungan 1 โ VC/P. Istilah ini biasa juga disebut dengan nama Margin Kontribusi Per Unit. Cara Menghitung BEP Ada tiga cara yang bisa Anda gunakan untuk menghitung BEP. Masing-masing cara bisa diterapkan dalam kasus yang berbeda sesuai kebutuhan perusahaan. Tiga cara menghitung BEP adalah menggunakan metode persamaan, metode grafik, dan metode margin kontribusi. Berikut penjelasannya 1. Metode Persamaan Metode ini digunakan menggunakan data laporan laba rugi perusahaan. Terdapat tahapan perhitungan yang harus dilakukan menggunakan data ini, yakni dengan rumus berikut Tentukan berapa jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk mencapai BEP. Gunakan rumus BEP unit = Total Biaya Tetap Fixed Cost / Harga Jual Per Unit Produk โ Biaya Variabel Setiap Unit Produk Kemudian, lanjutkan dengan rumus berikut untuk mengetahui berapa pendapatan yang harus diterima agar mencapai titik impas. BEP rupiah = Total Biaya Tetap Fixed Cost/1 โ Biaya Variabel Setiap Unit Produk / Harga Jual Per Unit 2. Metode Kontribusi Unit Ini merupakan cara menghitung BEP menggunakan data jumlah margin kontribusi. Apa maksudnya? Margin kontribusi adalah selisih antara pendapatan dengan biaya variabel. Metode perhitungan ini dilakukan agar perusahaan bisa tahu berapa keuntungan yang didapat dari produk yang dijual dengan mengukur hasil dari penjualan terhadap keuntungan. Perhitungan bisa dilakukan menggunakan tahapan rumus berikut Margin Kontribusi Unit = Pendapatan โ Biaya Variabel Variable Cost Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi/Penjualan Kemudian, dilanjutkan dengan menggunakan rumus berikut BEP Unit = Biaya Tetap / Margin Kontribusi Per Unit atau BEP = Biaya Tetap / Harga Jual โ Biaya Variabel Untuk BEP rupiah, rumusnya BEP Rupiah = Biaya Tetap / Rasio Margin Kontribusi 3. Metode Grafik Henry Simamora 2012 menyebut, grafik BEP dapat menunjukkan hal penting bagi pengusaha. Grafik ini mampu mempermudah pengusaha mengevaluasi perubahan volume penjualan tahun lalu dan memperbaikinya di tahun yang akan datang. Grafik ini akan menunjukkan titik impas perusahaan. Sumbu X menggambar akan volume penjualan, sementara sumbu Y menggambarkan biaya. Grafik Break Even Point Grafik BEP merupakan salah satu metode yang digunakan dalam perhitungan titik impas. Keterangan Garis horizontal menunjukkan volume penjualan Garis vertikal menunjukkan biaya Perpotongan garis horizontal dan vertikal adalah BEP Sisi kiri garis BEP adalah kerugian Sisi kanan garis BEP adalah laba atau profit Grafik ini bisa menjadi alat bagi pengusaha untuk melihat kondisi perusahaan. Grafik jadi alat untuk melakukan evaluasi penjualan dari tahun lalu, kemudian melakukan perubahan di tahun yang akan datang. Contoh Soal Menghitung BEP Agar bisa memahaminya, mari kita praktikkan langsung rumus ini dengan simulasi Total Biaya Tetap FC senilai Rp 100 juta Total Biaya Variabel VC per unit senilai Rp 60 ribu Harga jual barang per unit senilai Rp 80 ribu Penghitungan BEP Unit BEP = FC/ P โ VC BEP = / โ BEP = 5000 Penghitungan BEP Rupiah dan Target Laba BEP = FC / 1 - VC/P BEP = / 1 โ BEP = Dari analisis inilah, perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh target laba berdasarkan berapa penjualan minimumnya. Adapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikut BEP - Laba = FC + Target Laba / P - VC Mari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per bulan. BEP - Laba = FC + Target Laba / P - VC BEP โ Laba = + / โ BEP โ Laba = / BEP โ Laba = unit atau BEP โ Laba = Rp 720 juta didapat dari 9000 unit x Rp Membuktikan Laba Yang Diperoleh Untuk membuktikan bahwa dengan menjual unit bernilai Rp perusahaan akan mendapatkan laba Rp 80 juta, mari kita periksa berikut ini. Penjualan Rp FC Rp Total VC Rp x 9000 unit Rp Total Biaya Rp Laba Rp Dihitung dengan cara Penjualan โ FC + Total VC Kesimpulan Dalam berbisnis, tentunya analisis break even point sangat membantu pelaku bisnis untuk memproyeksikan seberapa banyak barang yang harus diproduksi dan perbandingannya dengan uang atau pendapatan yang diterima. BEP ini menjadi komponen terpenting yang wajib ada di dalam suatu software akuntansi dan manajemen bisnis. Pada intinya, ketika menjalankan sebuah usaha pastikan ada perhitungan yang jelas. Hal ini dilakukan agar mengurangi terjadinya kesalahan atau kerugian pada sebuah perusahaan. Meskipun tidak dipungkiri, bahwa kesalahan atau kerugian itu hal yang pasti dalam sebuah usaha. Tidak ada salahnya jika kita berusaha untuk memperkecil hal tersebut terjadi. Fasilitas penghitungan Break Even Point menjadi lebih mudah namun lebih komprehensif dengan kita memanfaatkan software akuntansi, coba sekarang dengan Zahir Online di sini. Related posts . 363 174 191 305 59 51 405 495